Penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) dapat menjadi ajang konflik di tengah masyarakat, khususnya akibat terjadinya persaingan politik yang sengit dan penggunaan narasi kebencian. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai, para kontestan diimbau agar tidak menggunakan narasi-narasi negatif yang dapat memicu konflik.

“Sudah sepatutnya para calon pemimpin bangsa ini baik ditingkat daerah maupun pusat tidak melakukan hal-hal seperti ucapan maupun tindakan yang berpotensi untuk terjadinya konflik ataupun kericuhan ditengah-tengah masyarakat” tegas M. Hasbillah Mentri Sosial Politik (MENSOSPOL) DEMA IAIN PONTIANAK.

Kemudian kepada seluruh pendukung Hasby juga menghimbau untuk untuk selalu menjaga kondusifitas pada pemilu 2024 ini. Silahkan untuk mendukung calon manapun tanpa menjelek-jelekan calon yang lain.

“Para Timses ataupun Relawan silahkan untuk ambil hati masyarakat agar mau mencoblos calon yang didukungnya tanpa menjelek-jelekan calon pasangan lainnya”Selanjutnya Mentri Sosial dan Politik Dema IAIN PONTIANAK juga mengutarakan harapan mahasiswa yang ingin pemilu 2024 ini menjadi pemilu yang aman, damai serta dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang amanah terhadap mandat yang diberikan oleh rakyat.Yang terakhir M. Hasbillah mengatakan “para kontestan pemilu 2024 harus memiliki prinsip yang ditanamkan didalam diri mereka masing-masing sehingga upaya-upaya pemenangan dilakukan dengan menggunakan strategi politik bukan menggunakan kejahatan politik. Ibarat menangkap ikan bagaimana ikan bisa didapat tanpa membuat airnya keruh”

Penulis : Rahmad Hidayat

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Imbauan MENSOSPOL DEMA IAIN PONTIANAK: Kontestan Pemilu 2024 Diimbau Hindari Narasi Negatif dan Pertahankan Kondusifitas Masyarakat pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Pontianak (https://dema.iainptk.ac.id) – Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Pontianak menolak melanjutkan pelaksanaan Kongres KBM IAIN Pontianak, Minggu (19-11-2023).

Penolakan ini bukan lah tanpa alasan, banyak sekali kecacatan administrasi dan tidak faham nya penyelenggara (SEMA-I) terkait AD dan juga ART. Hal ini disampaikan oleh Amir, Ketua DEMA IAIN Pontianak Menolak Kongres.

“Seluruh agenda kongres tidak berlandaskan pada pedoman yang jelas, AD/ART, serta terkesan asal asalan,” ujarnya.

Selain itu, sambung Amir, Ketua DEMA IAIN Pontianak juga belum mengantongi surat undangan delegasi sesuai dengan anggaran rumah tangga (ART) BAB III Pasal 21, bahkan ketika hadir dalam forum kongres DEMA IAIN disebut ilegal.

“Ada apa dengan Senat Mahasiswa Institut hari ini? apakah mereka belum pernah mengikuti, membaca dan memahami hasil kongres KBM IAIN Pontianak 2022, hari ini saya melihat terburu-buru nya SEMA Institut untuk menyelesaikan kongres, ada apa? Ini Banyak sekali menimbulkan pertanyaan di kawan-kawan DEMA Institut khususnya saya sebagai ketua DEMA IAIN Pontianak. Karena itu, kami DEMA IAIN akan tetap mengawal penolakan agenda kongres tersebut yang dinilai cacat administrasi,” tandasnya.

Kemudian ada indikasi ketidakseriusan penyelenggara dalam melaksanakan kongres KBM.

“Kongres KBM ini kan gawai nya seluruh elemen mahasiswa IAIN Pontianak, sesuai dengan nama nya (Keluarga Besar Mahasiswa). Hari ini tampak ketidakseriusan penyelenggara dalam melaksanakan kegiatan. Ini jelas sesuai dengan tata tertib sidang kongres kbm pasal 5 yang mengatur bahwasanya didalam kongres kbm disebutkan bahwa ada penyampaian progres report dari UKM dan UKK juga, bukan hanya DEMA-I saja. Namun hari ini SEMA-I selaku penyelenggara tidak mampu untuk menghadirkan satupun ormawa tingkat Institut untuk melaporkan progres report dalam agenda kongres KBM pada tahun ini sehingga kita bisa menilai bahwa Kongres KBM IAIN Pontianak tahun 2023 cacat dalam pelaksanaannya” pungkas Amir.

Penulis : DEMA IAIN Pontianak

Editor : Menkominfo

Artikel Cacat Administrasi dan Cacat Pelaksanaan, SEMA-I tidak memahami Kongres KBM IAIN Pontianak pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

PONTIANAK iain.ac.id–Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak mengadaka Sosialisasi dengan tema Happy With School. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari, Selasa, 7/11/2023

Sebagai Wujud dalam menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu Sosialisasi kepesantren Al-Husna, Menteri Pendidikan Dan Miniriset dari DEMA IAIN Pontianak, menyepakati kegiatan ini.

Eko Susanto selaku Mentri Pendidikan Dan Mini Riset mengatakan ia menargetkan bahwa kegiatan ini sesuai dengan tema yang diusung. “Harapan kita bersama dengan waktu yang singkat ini bagaimana kita memberikan manfaat khususnya kepada Siswa diPesantren Al-Husna. Memang target yang ingin kita dapatkan itu sesuai dengan tema kegiatan kita yaitu pendidikan dan sosialisasi. Memang sedikit banyak menambah keilmuan dan minta dari siswa-siswa. Kegiatan sosialisasi ini juga mungkin sedikit memberikan pemahaman bahwa betapa pentingnya pendidikan. Jadi ini yang menjadi titik fokus kita” paparnya.

Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Ustazah Afifah selaku kepala Sekolah SMAI Al-Husna. Ia mengapresiasi sekaligus bangga dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini selain daripada meningkatkan potensi dan minat siswa dalam pendidikan. ” jelas Kepala Sekolah Al-husna menyampaikan apresiasi dan merasa bangga dengan DEMA IAIN Pontianak.

Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini banyak hal yang baik dan yang bisa dibagi ke Siswa Al-Husna. Pemberian informasi yang baik dan pembelajaran-pembelajaran positif kepada siswa Al-husna sangat penting untuk menguatkan siswa bahwa mereka dalam mengeyam pemdidikan.

Amirudin, Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak juga mengatakan harapannya “Siswa pada tahap kalian ada pada tiga pilihan yg pertama kerja, menikah, atau kuliah, pada hari banyak sekali dari kita yg selalu berpikir kalau kuliah itu menghabiskan uang juga biaya mahal hari ini kami datang kesini menyampaikan bahwa ada salah satu kampus di Kalimantan Barat yak ni IAIN Pontianak yang selalu memberikan ruang untuk mereka yang siap untuk menempa dirinya di dunia kuliah banyak sekali alternatif biaya pendidikan yang IAIN sediakan untuk mahasiswa nya banyak sekali biasiswa, maka jangan pernah ragu untuk kuliah karena kampus adalah tempat untuk kita mengenal Indonesia”.

Penulis : Menkominfo

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Happy with school Mentri pendidikan dan riset DEMA IAIN Pontianak pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Malaysia (dema.iainptk.ac.id) 19/09/2023 – Pelaksanaan Praktifk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun 2023 sudah dimulai. Termasuk Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Sebelumnya secara simbolis pelaksanaan PPL FUAD sudah dilepas secara oleh Dekan FUAD.

Khusus mahasiswa PPL Internasional Prodi BKI, secara teknis diantar oleh Barriyati, M.Pd., Selaku Kaprodi BKI, bersama Dr. Edi Kurnanto, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing. Beliau melepas keberangkatan mahasiswa PPL Internasional di Terminal Antar Negara Ambawang.

Mahasiswa Prodi BKI berangkat ke Malaysia menuju tempat PPL di Akademi PEKA (Persatuan Kaunselor Pendidikan Malaysia) tepatnya berlokasi di No 23-1, Tingkat 1, Jalan Kristal AS 7/AS, Seksyen7, 40000 Shah Alam Selanggor, Malaysia.

Prodi BKI IAIN Pontianak sebelumnya telah setujuh dan menandatangani terkait kerja sama dengan Akademi PEKA. Pihak PEKA telah menyediakan beberapa program untuk PPL ini. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuka booth Kounseling pada kegiatan Karnival Kasihatan Bangsa Johor 2023 serta mahasiswa diberikan kesempatan untuk menjadi fasilitator pada workshop kesehatan mental, belajar menjadi trainer dan banyak kegiatan lainnya terkhusus dalam rana keilmuan konseling.

Mahasiswa PPL sangat senang dan antusias dalam mengikuti program ini. Akademi PEKA menyambut baik mahasisiwa PPL BKI IAIN Pontianak, harapan kededepannya agar bisa terus menjalin hubungan baik antar Akademi PEKA dan IAIN Pontianak khususnya Prodi BKI IAIN Pontianak.

Pertama kalinya Prodi BKI IAIN Pontianak menempatkan mahasiswa PPL berskala Internasional. 4 diantara mahasiswa yang melaksanakan PPL tersebut adalah Aby Sefwiedtry Bitarsa, Chika Lestari, Monalisa dan Weny Ridayana.

Kerjasama yang dilakukan oleh BKI IAIN Pontianak dengan PEKA sebagai tempat PPL ini dilakukan, sehingga hal ini dapat dikatakan sebagai bentuk permulaan yang harapannya dapat mengembangkan keilmuan di bidang konseling lebih luas lagi khususnya bagi program studi bimbingan dan konseling Islam.

Saat ini pembiayaan PPL mahasiswa yang ditempatkan berskala internasional masih belum mendapatkan biaya akomodasi dari pihak kampus. Meskipun demikian mahasiswa ini tidak menjadikan alasan untuk melaksanakan PPL international yang bagi mereka adalah sebuah peluang besar untuk mendapatkan ilmu, pengalaman, dan relasi yang lebih luas lagi. Mereka tetap bersemangat dan berusaha memaksimalkan kesempatan yang telah diberikan.

Aby, salah satu mahasiswa PPL internasional mengatakan ” harapan untuk mahasiswa PPL internasional selanjutnya agar mendapat dukungan lebih daripada tahun ini.”

Sebelum berangkat, Dr. Edi kurnanto selaku dosen pembimbing PPL memberikan beberapa pesan, “Harapan kami adalah agar mahasiswa PPL internasional ini bisa mendapatkan banyak ilmu yang nantinya akan dibawa pulang ke Indonesia dan dapat membangun kampus khususnya di Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Selain itu mahasiswa PPL ini harus menjaga nama baik kampus serta dapat memberikan yang terbaik untuk BKI serta PEKA” Pungkasnya.

Tidak hanya itu dosen-dosen di Prodi BKI, Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Dr. Cucu Nurjamilah, M.Pd, Suyati, S.Ag selaku Kabag FUAD juga memberikan pesan serta dukungan moril sebagai bekal kepada mahasiswa PPL internasional.

Alur keberangkatan pertama menggunakan damri dari terminal Ambawang menuju terminal Kuching Central. Perjalanan berlangsung selama kurang lebih 11 jam sudah termasuk pemeriksaan di imigrasi. Dari terminal Kuching Central menuju ke Airport Internasional Kuching menggunakan grab dengan kurun waktu kurang lebih 20 menit. Perjalanan dilanjutkan melalui jalur udara menuju Kuala Lumpur international Airport sekitar pukul 22.40 PM waktu Malaysia dan landing pada pukul 00.30 AM Waktu Malaysia. Setibanya di Kuala Lumpur international Airport, mahasiswa PPL langsung dijemput oleh dosen pamong yaitu Mr. Saffuan bin Abdullah.Setelah itu mahasiswa ini pun langsung diantarkan

Setelah itu mahasiswa ini pun langsung diantarkan ke tempat peristirahatan sementara untuk menunggu pagi dan dijamu dengan sangat baik oleh Mr Saffuan bin Abdullah dengan makanan khas Malaysia. Pukul 10.00 pm mahasiswa PPL ini mengikuti webinar internasional yang diadakan oleh IAIN Palangkaraya di mana pematerinya adalah dosen pamongnya sendiri yakni Mr. Saffuan bin Abdullah. Setelah dzuhur sekitar pukul 13.00 PM mahasiswa PPL ini diantar oleh dosen pamong Mr Saffuan bin Abdullah ke office PEKA, office tersebut juga merupakan sekaligus tempat tinggal bagi mahasiswa PPL internasional ini.

Perjalanan dari tempat peristirahatan sementara tersebut yang berlokasi di Kuala Lumpur menuju office akademi No 23-1, Tingkat 1, Jalan Kristal AS 7/AS, Seksyen7, 40000 Shah Alam Selanggor, Malaysia memakan waktu kurang lebih 2 jam menggunakan mobil.

Mulai hari itu mahasiswa PPL internasional ini pun mengikuti semua program yang ada di Akademi PK di bawah bimbingan dosen pamong Mr Saffuan bin Abdullah.

Penulis : Chika Lestari

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Prodi BKI IAIN Pontianak Melepas Mahasiswa PPL Internasional pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Palangka Raya (dema.iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN) Pontianak meraih prestasi gemilang dalam The 7th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) dengan tema “Integration of Islamic Science and Local Culture as a Model of Future Civilization,” yang berlangsung di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada tanggal 11-14 September 2023. Prestasi ini menjadi bukti keunggulan mahasiswa IAIN Pontianak dalam kompetisi akademik bergengsi bagi mahasiswa perguruan tinggi di wilayah Borneo yang diselenggarakan setiap tahun.

Prestasi ini diukir oleh 16 mahasiswa dari berbagai fakultas di IAIN Pontianak:

1. Evi Nurhayani dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) meraih penghargaan Best Paper di Panel 2 Culture dengan judul artikel “Eksistensi tradisi Telingaan Aruu suku Dayak di Kalimantan pada era modernisasi ekonomi.”

2. Firman dan Aulia Riski Afradini dari FEBI meraih Best Paper di Panel 3 Economy dengan judul artikel “Trickle Down Economic Bank Kalbar Sharia.”

3. Nurhayati dari FEBI meraih Best Presentation di Panel 3 Economy dengan judul artikel “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Syariah IAIN Pontianak dalam Berkarir di Entitas Syariah.”

4. Ayu Mulyani dari FEBI meraih penghargaan Unique Title di Panel 3 Economy dengan judul artikel “Analisis Strategi Bauran Pemasaran dalam Optimasi Volume Penjualan Produk pada Opsi Coffee and Carwash di Kota Pontianak.”

5. Abdul Mu’in dari Fakultas Syariah (FASYA) meraih unitle TITLE harapan 3 di Panel 4 Law dengan judul artikel “Produktivitas Tanah Wakaf Perspektif Kompilasi Hukum Islam Menuju Kesejahteraan Masyarakat Parit Manu’an Desa Padi Jaya.”

6. Muhammad Ihsanul Arif dari FASYA meraih Unitle TITLE harapan 3 di Panel 1 Education dengan judul artikel “Merawat Keberagaman Agama pada Konten YouTube Channel Jeda Nulispersfektif Maqasid Syariah.”

7. Angga Bayu Segara dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) meraih prestasi gemilang di Panel 1 Education, termasuk juara 2 best paper, juara 3 best presentation, dan juara best of the best (juara umum) dengan judul artikel “Analyzing the Science Literacy Understanding of Prospective Madrasah Ibtidaiyah Teachers at IAIN Pontianak: An Analysis of Perceptions, Knowledge, and Practices.”

8. Salawati dari FTIK meraih juara 3 unique Title di Panel 1 Education dengan judul artikel “Pemahaman Literasi Digital Mahasiswa Calon Guru MI di Program Studi PGMI FTIK IAIN Pontianak.”

9. Feni Nurhaliza dari FTIK meraih 5th best paper di Panel 1 Education dengan judul artikel “Merdeka Belajar Curriculum: The Use of Quizziz Games-Based as an Educational and Innovative Media to Improve Students’ Vocabulary Mastery in the Classroom.”

10. Ferry Firmansyah dari Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) meraih The 3rd Unique Title and The 5th Best Presentation di Panel 3 Economy dengan judul artikel “Alternatif Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Tanggukan Barang Bekas di Kota Sanggau, Kalimantan Barat.”

11. Ridha Nurhaliza dari FUAD meraih The 2nd Unique Title and The 4th Best Presentation di Panel 6 Qur’an dan Hadits in Local Wisdom dengan judul artikel “Refleksi Agama, Sosial, dan Budaya Terhadap Fenomena Married by Accident: Studi Terhadap Masyarakat Muslim di Kelurahan Sungai Jawi, Kota Pontianak.”

12. Monallisa dari FUAD meraih The 2nd Best Paper di Panel 2 Culture dengan judul artikel “Budaya Populer dan Ketahanan Budaya Lokal: Analisis Terhadap Gerakan Tanpa Anak melalui Akun Childree Indonesia.”

13. Siti Zahraini dari FUAD meraih The 2nd Best Paper and The 6th Best Presentation di Panel 6 Qur’an dan Hadits in Local Wisdom dengan judul artikel “Konsep Hidup Berdampingan dalam Al-Qur’an: Praktik Merawat Kerukunan Melalui Pelestarian Lingkungan oleh Komunitas Eco Bhinneka di Kota Pontianak.”

14. Syarifah Fathiyyah dari FUAD meraih The 6nd Unique Title di Panel 2 Culture dengan judul artikel “Indigenous counselling: Upaya Menjaga Keharmonisan Pernikahan di Kesultanan Islam Pontianak (Studi Kasus : Tradisi Nyembah-Nyembah)”

15. Mutiara Tri Cahyati dari FUAD meraih The 1st unique titel di panel 2 Culture dengan judul artikel “Tranformasi Budaya Parang Talok di Desa Sebubus Kabupaten Sambas”

16. Dhea Aqillah dari FTIK Meraih Best 1nd Paper ter Unique di panel 1 Education dengan judul artikel “Pengembangan Media Pembelajaran Poster Berbasis Etnomatematika Ketupat Tradisional Desa Tanggul Limbung”

IAIN Pontianak mengirimkan delegasi sebanyak 37 mahasiswa dari total peserta BUAF ke-7 tahun 2023 yang berjumlah 244 mahasiswa dari 4 kampus di Kalimantan. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Pontianak, Amiruddin, menyampaikan ucapan selamat atas prestasi gemilang ini dan mengungkapkan rasa bangganya karena IAIN Pontianak juga mendapatkan nominasi sebagai kampus paling disiplin dalam ajang tersebut.

“Saya bangga bisa menemani dan mendampingi mahasiswa untuk memacu prestasi di segala bidang. BUAF ke-7 di Palangka Raya adalah ajang di mana mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan menulis dan penelitian mereka. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujarnya.

Penulis : Lavenia & Rahmad Hidayat

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel 16 Mahasiswa IAIN Pontianak Raih Prestasi di Ajang The 7th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Dema IAIN Pontianak — Menteri Sosial dan Politik (MENSOSPOL) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses adakan Kelas PREBUNKING, cek fakta dulu baru bicara, di Aula Abdul Rani IAIN Pontianak (6/9/23), dibawah naungan Mafindo (Masyarakat anti fitnah Indonesia), mafindo adalah komunitas anti hoaks yang telah resmi menjadi Lembaga nirlaba yang sah secara hukum pada tahun 2016, pada saat ini mafindo terdiri dari lebi 95.000 anggota daring, memiliki lebih dari 1.000 relawan, dan lebih dari 20 cabang diberbagaipenjuru indonesi salah satunya cabang Pontianak Kalimantan barat.

Kegiatan kelas prebunking dimulai dari jam 8.00 pagi hingga 14.00 sore hari yang di isi oleh 4 fasiliator yaitu, Sopiallah, Ery Noviana, Rokib dan Doni, dimana dari masing-masing fasiliator menjelaskan tentang prebungking dan rebunking secara mendetail kemudian bagaimana menyikapi sebuah berita. Tak hanya itu, mahasiswa juga di ajarkan langsung bagimana dengan mudahnya membuah berita bohong, dengan berbagai macam aplikasi.

Kelas Prebunking turut dihadiri oleh BEM se- Kalbar agar edukasi yang disampaikan terhadap penangkalan hoaks dapat dilakukan oleh kampus-kampus yang berada di lingkungan Pontianak maupun kalimtan barat sendiri Para fasiliator pun menghimbau pada seluruh mahasiwa yang mengikuti kegiatan kelas prebunking ini untuk sama-sama melawan hoaks dan selalu cek fakta terlebih dahulu sebelum membaca berita-berita yang beredar dalam media masa pada hari ini.

Amiruddin selaku ketua DEMA IAIN Pontianak menegaskan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk mahasiswa IAIN karena menjadi salah satu cara untuk mahasiswa meminimalisir hoax juga bagaimana mengantisipasinya dengan beberapa langkah di dalamnya ini sungguh luar biasa Apalagi menjelang pemilu 2024 kita selaku mahasiswa harus lebih tangkap dan cepat terhadap berita-berita politik yang beredar kepada masyarakat.

Mentri Sosial dan Politik M. Hasbillah berkata “Apalagi menjelang pemilu 2024 kita selaku mahasiswa harus lebih cepat tanggap untuk mengcounter berita-berita hoaks politik yang beredar dimasyarakat , karena berita hoaks tersebut tak sedikit yang bisa membuat perpecahan dan konflik didalam masyarakat”

“Jika bukan kita mahasiswa yang di gembor-gemborkan dari dahulu sebagai orang-orang yang berintelektual dan mengikuti perkembangan zaman maka siapa lagi yang mampu melindungi masyarakat kita dari hal-hal yang menyebabkan perpecahan tersebut” ucap M. Hasbillah dengan mata yang berkaca-kaca seakan-akan memiliki harapan yang lebih kepada para mahasiswa untuk ikut serta menjaga bangsa ini dari perpecahan.

Penulis : Nia Anggaraini

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses adakan Kelas PREBUNKING pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Pontianak (dema.iainptk.ac.id) 29/08/23 – Dalam Acara Opening Ceremony PBAK 2023 yang diselenggarakan oleh IAIN Pontianak, beberapa narasumber telah diundang untuk memberikan pembekalan awal kepada mahasiswa. Salah satu narasumber yang hadir adalah H. Sukiryanto, S.Ag., beliau merupakan Anggota DPD-RI periode 2019-2024 Dapil: Prov. Kalimantan Barat. Dalam pidatonya, H. Sukiryanto, S.Ag., menekankan pentingnya mahasiswa membentuk kemandirian dalam ekonomi sejak awal dan mampu menganalisis potensi dalam diri mereka sendiri.

Pada opening ceremony PBAK 2023, H. Sukiryanto, S.Ag, tampil sebagai narasumber kedua dalam keynote speaker. Dalam pidatonya, ia menghimbau mahasiswa untuk membentuk kemandirian ekonomi sejak awal. Ia juga mencatat bahwa tingkat pengangguran lulusan diploma I/II/III sebesar 5,91 persen, sementara lulusan IV, S1, S2, dan S3 sebesar 5,52 persen.

Sukiryanto menekankan pentingnya mengembangkan mahasiswa sejak dini, agar mereka mampu memecahkan masalah sosial dan membuat pilihan yang tepat terkait masa depan mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mahasiswa. Ia mengatakan, “Kita harus memanfaatkan apa yang Allah berikan.”

Narasumber ini juga mendorong mahasiswa untuk menyadari aset dan potensi dalam diri mereka sendiri. Dengan membentuk kemandirian ekonomi, mahasiswa diharapkan mampu mengenali masalah yang mereka hadapi, memahami potensi dan kelemahan mereka, serta membuat pilihan yang bijak dengan mempertimbangkan peluang dan tantangan yang ada.

Sukiryanto yang juga merupakan alumni dari IAIN Pontianak juga berbagi pengalaman pribadinya dalam membentuk kemandirian ekonomi sebagai seorang pengusaha muda. Ia memberikan tips tentang perencanaan, pelaksanaan, dan timeline yang ia gunakan, termasuk fokus pada satu usaha sebelum melebarkan sayap ke bidang lain.

Pria ini menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi kesuksesan dalam bisnis, namun kepercayaan adalah faktor yang paling utama dalam ekonomi. Ia berpendapat, “Dalam ekonomi, selain keberanian, keterampilan, dan kemampuan, yang paling penting adalah kepercayaan. Jika kita percaya diri, orang akan memberikan kepercayaan, setidaknya modal dasar.” Demikianlah yang disampaikan dalam keynote speaker PBAK 2023.

Penulis : Ridho dan Bambang

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Alumni IAIN Pontianak, Sukiryanto Bagikan Tips Sukses sebagai Pengusaha Muda di PBAK 2023 pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Pontianak (dema.iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menerangkan perihal kebenaran yang perlu diperjuangkan oleh mahasiswa IAIN Pontianak. Sebelumnya ada penyampaian dari Ketua Dema (Dewan Mahasiswa) Institut seputar semangat perjuangan mahasiswa dalam perhelatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023.

Rektor IAIN Pontianak merasa semangat setelah mendengarkan Sumpah Pemuda Indonesia yang dikatakan oleh Ketua Dema Institut di Sport Center pada 29/08/2023. Rektor di kesempatan ini ingin menunjukkan kebenaran apa yang perlu diperjuangkan?

“Hari ini banyak orang yang menyebutkan kebenaran, tapi perspektifnya (sudut pandang) dia sendiri. Lalu kebenaran yang dia pandang sendiri itu kemudian dilegitimasi dengan teks-teks suci. Zaman sekarang ini sangat rentan orang memperdagangkan slogan kebenaran, apalagi di tahun-tahun politik. Maka benar kata Ketua Dema itu, kalian harus punya pendirian,” ungkap Rektor.

Beliau melanjutkan “Pendirian seperti apa yang harus dipegang? Tentu, karena kalian mahasiswa IAIN Pontianak, pendirian yang dipegang adalah yang berbasis visi dan misi IAIN Pontianak,”jelasnya.

Adapun Visi IAIN Pontianak “Unggul dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo.” Serta Misi IAIN Pontianak, 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dalam kajian keilmuan, keislaman, dan kebudayaan Borneo; 2. Membentuk akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan.

Rektor meminta “Kalian akan menjadi duta dari visi-misi IAIN Pontianak yang berakhlak mulia dan mandiri, hal ini syarat agar Anda bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan,” ungkapnya.

Dimomen PBAK ini Beliau menceritakan saat dirinya menjadi Maba dulu, mendapat penghargaan sebagai peserta Ospek terbaik 1. Hal ini karena sering menyuarakan kebenaran kepada kakak-kakak panitia. Salah satunya “Sebelum sholat asar, kami tidak mau untuk duduk di rumput.” Karena pakaian yang digunakan takut terkena najis untuk melaksanakan sholat.

Beliau menjelaskan “Suara kebenaran yang sesungguhnya, bukan ada di buku, bukan di pamflet, bukan ada di player, bukan ada di TV, juga bukan ada di lisan orang yang mengaku pintar padahal dia bodoh. Kebenaran itu ada di sini (menunjuk dada), namanya hati Nurani, ikuti kebenaran ini,”ujarnya.

Sekarang mahasiswa tahu, kebenaran apa yang harus diperjuangkan. “Boleh kalian menentang kesalahan, namun dengan cara-cara yang baik, dengan cara yang sopan,”pinta Rektor.

Dimomen yang sama, Ketua Dema Institut, Amiruddin, dalam kegiatan PBAK ini menyampaikan kepada mahasiswa untuk selalu menyuarakan kebenaran tanpa rasa takut, namun penuh dengan akhlak yang baik. Tak perlu takut untuk turun ke jalan menyuarakan kebenaran yang diyakini.

Di hadapan ribuan mahasiswa, Amir juga memimpin sumpah pemuda Indonesia yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Sambil mengangkat tangan kanan yang terkepal, mereka mengucapkan;

“Kami putra dan putri Indonesia bersumpah bertanah air satu, tanah air yang cinta akan keadilan; Kami putra dan putri Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung pada keadilan; Kami putra dan putri Indonesia bersumpah, berbahasa satu. Bahasa tanpa kebohongan”.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Rektor IAIN Pontianak : Kebenaran yang Perlu Diperjuangkan pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Pontianak (dema.iainptk.ac.id) Islah Bahrawi menjadi tamu istimewa dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023 di IAIN Pontianak. Prosesi PBAK dibuka secara resmi oleh Ketua Senat pada tanggal 29 Agustus 2023 di Gedung Sport Center IAIN Pontianak. Turut Hadir Rektor bersama seluruh pimpinan senat IAIN Pontianak.

Islah Bahrawi, merupakan Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI). Selain itu, beliau juga Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme Mabes Polri.

Hal yang menarik dari penyampaiannya kali ini, beliau mengatakan, “Kalau ada orang yang mengharamkan demokrasi hari ini, belajarnya kurang jauh, bukunya kurang tebal. Jadi konsepsi dasar demokrasi modern itu diambil dari pemikiran Ibnu Khaldun yang merujuk pada konsep Nabi dalam membangun negara yang berkeadaban yang bernama Madinah,” jelasnya.

Beliau juga melihat dulunya banyak penemu dan pemikir dalam Islam, namun saat ini ada kemunduran. “Kemunduran peradaban Islam saat ini karena kita sibuk berpolitik. Sampai hari ini kita dicekoci dengan berbagai politik-politik sehingga kita saling mengkafirkan sesama orang Islam. Hanya karena beda pandangan politik, kita jadi saling bermusuhan,” ungkapnya.

Hal ini terjadi ketika umat Islam hanya berfokus pada hal-hal politik daripada bergerak pada tataran ilmu pengetahuan.

Beliau menyapa, “Mahasiswa baru semuanya, kalian saat ini berada di sebuah Lembaga Keilmuan Islam. Kalian harus betul-betul fokus terlebih dahulu untuk menjadi pemikir-pemikir Islam, terutama yang perempuan.“

Islah Bahrawi meminta, “Saya harapkan perempuan-perempuan di sini ada yang menjadi ahli fiqih, karena produk Fiqih hari ini diterapkan kepada perempuan, namun diputuskan oleh laki-laki, dirembukkan oleh laki-laki, dan dibuat oleh laki-laki. Tidak ada yang mewakili dari kalangan kalian (perempuan),” paparnya.

Padahal Islam sangat menghargai perempuan, sangat menghormati perempuan, dan memberikan ruang yang sama kepada kalangan perempuan. Beliau mempertanyakan, “Kenapa Istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khodijah tetap berdagang? Dan mengapa juga Ketika Nabi berkhutbah dalam haji wada itu tentang hak-hak perempuan. Hal ini untuk memberikan ruang pekerjaan yang sama antara laki-laki dan perempuan,” tegasnya.“Menjadi laki-laki atau perempuan itu bukan kehendak manusia, semua kehendak Allah. Maka, jadi masalah jika perempuan menjadi warga kelas dua, hal itu tidak boleh. Kalian (perempuan) memiliki hak yang sama.” Tambahnya.

“Jangan seolah-olah Islam ini didesain untuk kalangan laki-laki saja. Perempuan juga memiliki hak yang sama. Saya ingin kalian yang ada di IAIN Pontianak ini, menjadi ahli fiqih perempuan yang mau mendobrak terhadap kepentingan-kepentingan yang sama dalam dunia Fiqih,” pintanya.

Berkaitan hal ini, beliau menekankan, “Kalian harus menjadi orang Indonesia yang punya hak dan ruang yang sama dalam beraktifitas. Meskipun kalian dibatasi oleh etika dan norma-norma antara gender perempuan dan laki-laki. Kalian (perempuan) tetap harus menyadari itu. Kalian akan menjadi penentu arah masa ini ke depan,” ucapnya di hadapan ribuan mahasiswa baru IAIN Pontianak.

Penulis / Sumber : Bambang Eko Priyanto / iainptk.ac.id

Editor : Sy. Akhmad Choyri

Artikel Demokrasi dan Perempuan: Islah Bahrawi Ingin Ada Ahli Fiqih dari Kalangan Perempuan pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.

Kayong Utara (dema.iainptk.ac.id) – Pada tanggal 31 Juli 2023, Seperti biasa setiap hari Senin sekolah mengadakan upacara bendera. Upacara bendera dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan juga warga sekolah. Dengan antusiasme tinggi, anak-anak KKL menggunakan almamater kampus sebagai pengenal turut berpartisipasi.

Pukul 07.00 pagi, siswa-siswa SD 16 Tambak Rawang berkumpul di lapangan sekolah dengan mengenakan seragam lengkap dan mengibarkan bendera Merah Putih dengan penuh kebanggaan. Acara dimulai dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh seluruh peserta upacara.

Saat amanat upacara bapak Mustafa sebagai pembina upacara menyampaikan beberapa pesan dan juga memperkenalkan mahasiswa KKL yang turut andil dalam upacara pada hari ini.

Kepala Sekolah, Bapak Mustafa, menyatakan, “Kami sangat berharap selama 40 hari kedepan mahasiswa KKL bisa berpartisipasi dan bisa menyalurkan ilmu nya ke siswa kami. Serta KKL nya sukses, lancar, dan memuaskan.”

Beberapa siswa terpilih dari berbagai tingkatan kelas ditunjuk menjadi petugas upacara seperti pembawa acara, membacakan teks Pancasila dan UUD 1945 sebagai pengingat akan dasar negara Indonesia dan pembacaan doa. Mereka melakukannya dengan penuh percaya diri dan penuh penghayatan.

Setelah berakhirnya upacara, para siswa kembali ke ruang kelas dengan semangat, siap untuk belajar dan berkontribusi lebih banyak bagi sekolah dan negara. Upacara bendera Senin ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua orang yang hadir, mengingatkan bahwa semangat kebangsaan harus selalu dijaga dan dilestarikan.

Semoga semangat patriotisme ini terus menyala di hati para siswa SDN 16 Tambak Rawang dan menjadi pondasi yang kokoh dalam membentuk generasi penerus bangsa yang cinta tanah air dan berkontribusi positif bagi Indonesia.

Penulis: Rusdiantari & Sy. Akhmad Choyri

Editor: Sy. Akhmad Choyri

Artikel Kebersamaan dalam Upacara Bendera di SDN 16 Tambak Rawang bersama Anak KKL pertama kali tampil pada Kabinet Gretasha Masa Bakti 2023 / 2024.