Kelompok 13 PBM IAIN Pontianak : Desa Cahaya Utara Punya Cerita

dema.iainptk.ac.id – Penutupan PBM 2020 oleh kelompok 13 pada hari Jum’at malam (21/2/2020) berjalan lancar meski dengan acara yang terbilang cukup sederhana. Penutupan yang dilakukan di depan rumah Pak Kades Desa Parit Cahaya Utara RT 06 RW 01 cukup menarik perhatian tamu – tamu undangan yang hadir oleh atraksi – atraksi yang bercorak kedaerahan dan agama didalamnya walaupun para tamu undangan tidak seramai yang di harapkan karena faktor cuaca yang sedang hujan sejak pukul 19:05 WIB.
Acara – acara yang dimulai dari acara pembuka yang diisi oleh Mentor laki – laki di kelompok 13 yaitu Bung Nasrullah sukses menyita para audiens dengan bahasa Maduranya yang khas, ia mengucapkan beberapa patah kata sebagai ucapan terima kasih dan sebagai pembicara utama yang menutup kegiatan mengabdi di masyarakat khususnya di desa Parit Cahaya Utara, Kuala Mandor B. Yang kemudian dilanjutkan oleh kata sambutan dari ketua RT dan tokoh masyarakat yang mengucapkan rasa terima kasih mereka atas kegiatan-kegiatan yang ditujukan kelompok 13 terhadap desa mereka selama seminggu berselang.
Sambutan juga diberikan oleh Pak Kades dan juga sebagai penutup acara kata sambutan. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Mahasiswa IAIN Pontianak terkhusus kelompok 13 yang sudah bersedia memberikan ilmu-ilmu kepada anak-anak di desa kami. Sebagai rasa terima kasih, kami ingin menyampaikan bahwa jika ada lagi kegiatan serupa PBM ini, saya mewakili seluruh masyarakat Kuala Mandor B menyambut kedatangan para Mahasiswa dengan tangan terbuka, tak lupa kami mohon maaf kepada adek – adek dan meminta kepada adek – adek untuk mengambil hal – hal positif dari desa kami ke kota, dan tidak menceritakan keburukan desa kami kepada daerah lain.” Ucap Pak Kades saat memberikan sambutannya sekaligus melepas peserta PBM kelompok 13.
Acara yang dilanjutkan dengan prosesi salam perpisahan menuai banyak air mata dikalangan mahasiswa dan masyarakat yang hadir saat satu persatu mahasiswa menyalami mereka terutama saat bersalaman dengan tuan rumah yang menjadi posko peristirahatan kelompok 13, yaitu Ibu Siti Kholifah yang sudah mereka sebut sebagai “mamak” saat sedang berada di rumah.
Acara selanjutnya yaitu acara hiburan yang sekaligus diselingi dengan pembagian hadiah lomba rohani dan jasmani anak-anak yang sehari sebelumnya dilakukan di masjid dan juga menggunakan lapangan PAUD. Hal yang berbeda dari kegiatan penutupan PBM lain adalah adanya mahasiswa yang menciptakan lagu khusus untuk daerah Parit Cahaya Utara, Kuala Mandor B. Siti Shaleha nama lengkapnya, salah satu dari 20 anggota kelompok 13. Ia mengaku menciptakan lirik lagunya hanya dalam dua jam saja. “ Saat berada di dapur, aku bertanya dengan mamak apakah ada lagu daerah khsusus untuk mandor B, dan mamak menjawab tidak ada, makanya aku berinisiatif membuatkan lirik lagu khsusus untuk daerah Mandor B sebagai kenang-kenangan.” Ucapnya bercerita saat proses latihan dan menyunting kata bersama keempat rekan tampilnya yaitu Fajri Isnaini, Suci Meylinda, Robi’atu Khoirunnisa, serta Rasya Indah yang menjadi vokalis saat ia bermain gitar. Lirik lagu yang ia ciptakan berjudul “Desa Cahaya Utara Punya Cerita” yang memiliki lirik sebagai berikut :
Cahaya Utara cahaya Utara
Cahaya Utara punya cerita
Ceritanya dari orang tua dahulu
Cahaya Utara banyak keindahannya
Di belakang kampung ada satu sungai
Namanya sungai Kuala Mandor B
Kalo mau pergi ke sungai
Bisa naik motor atau jalan kaki
Cahaya Utara orangnya ramah ramah
Semua masyarakat Yang ada disana
Kampungnya indah banyak buahnya
Limpahan rezeki dari yang maha kuasa … 2x
Sedikit banyak nada yang digunakan mirip seperti nada lagu “kolam susu” .
Acara dilanjutkan dengan proses pembagian hadiah yang dimulai dari lomba Tartil hingga door prize kepada peserta lomba. Salah satu pemenang lomba adalah Hendra, murid kelas 6 SD Negeri 2 Kuala Mandor B yang sukses menjuarai lomba Adzan dan Tartil.
Pembagian hadiah yang Sulaiman sebagai MC nya, juga menyelingi pembagian hadiah dengan drama dari kelompok 13 yang juga berbahasa Madura, yang menjadi acara paling memancing gelak tawa penonton oleh tingkah laku pelakonnya yang terdiri dari Bung Nasrullah, Muhammad Aris, Eko Susanto, Ikram Maulana, Irfan, Sulaiman, dan Jumadi Febriansyah. Drama komedi berdurasi 15 menit itu menceritakan santri baru yang nyeleneh saat pertama kali sampai di kelas.
Acara membagikan hadiah dilanjutkan setelah pementasan drama, dan dengan berakhirnya sesi pembagian tersebut maka acara penutupan PBM 2020 kelompok 13 di Kuala Mandor B juga selesai.
Penulis : Nur Hakiki
Editor : MENKOMINFO DEMA IAIN Pontianak
2 Komentar