Kelompok 1 PBM IAIN Pontianak : The Beginning Of Journey

dema.iainptk.ac.id – Pekan Bakti Mahasiswa adalah agenda tahunan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan serta mensosialisasikan kepada masyarakat terhadap nilai – nilai kehidupan dalam bidang pengembangan masyarakat atau SDM dan peningkatan kualitas Pendidikan yang dianggap sebagai Desa tertinggal.
Acara ini, diikuti oleh 1012 peserta yang berasal dari berbagai Fakultas yang ada di IAIN Pontianak, kemudian terbagi dalam 58 kelompok dengan tujuan Desa yang berbeda-beda. Jalan Parit Pangeran, Dusun Selamat Jaya, Kec. Kuala Mandor B, Kab. Kubu Raya adalah lokasi yang terdekat di antara wilayah lainnya. Pada wilayah ini PBM 2020 dilaksanakan oleh kelompok 1.
Kesan pertama yang dirasakan oleh kelompok 1 ketika tiba di desa ini adalah keramahan serta rasa kekeluargaan yang sangat kuat. Walaupun tidak ada penyambutan secara khusus, tetapi kelompok 1 tetap merasakan sambutan hangat dari masyarakat.
Kelompok yang terdiri atas 6 orang laki – laki dan 12 perempuan terbilang sangatlah beruntung, karena jika dibandingkan dengan kelompok lain , kondisinya sangat memperhatinkan. Pada dasarnya, fungsi dari PBM adalah menjangkau wilayah – wilayah yang terdalam dan terbelakang, yang diutamakan untuk program PBM.
Kemudian pada agenda tahunan ini, mahasiswa tidak hanya berbagi dan mengajarkan ilmu terhadap masyarakat dan para pelajar, tetapi juga mahasiswa sekaligus belajar dan mengambil pelajaran terhadap arti dan nilai kehidupan yang dialami masyarakat perkampungan. Baru 2 hari saja rasa sudah ribuan makna yang telah terukir, tersampaikan dan dipelajari oleh kelompok 1, mulai dari canda-tawa, semangat kerja keras, berbagi suka duka dan sebagainya.
Pada Agenda yang pertama kami lakukan adalah pembukaan, tepatnya pada malam hari pertama kedatangan kami, kami mengadakan acara pembukaan sekaligus perkenalan terhadap masyarakat, dan menjelaskan visi dan misi kegiatan PBM dengan penuh harapan dapat mengabdi secara maksimal , pembukaan yang diadakan berlangsung sangat lancar, masyarakat sekitar pun sangat antusias mengikuti kegiatan pembukaan Pekan Bakti Mahasiswa ini.
Agenda berikutnya yang kami lakukan pada hari kedua adalah gotong royong, kegiatan ini berlangsung pada pagi hari, kegiatan gotong royong yang di lakukan bersama masyarakat di antara nya membersihkan jalan dan dermaga , kondisi dermaga yang seperti nya sudah sangat memperhatinkan dengan rerumputan dan semak yang menutupi jalan menuju dermaga sangat memenuhi jalan, usai membersihkan jalan, kami pun membersihkan selokan yang dipenuhi dengan sampah, karena pada saat musim hujan, daerah ini sangat rawan banjir.
Agenda ketiga yang kami lakukan pada siang hari nya adalah kognitif, kegiatan ini kami lakukan di Madrasah Nurul Hidayah, anak-anak di Madrasah tersebut sangat bersemangat menyambut kedatangan kami, keceriaan yang mereka rasakan memberikan semangat bagi kami, di sini kami melakukan interaksi dan perkenalan kepada anak-anak Madrasah, dilanjutkan dengan sharing bersama, saling bertukar pikiran dan pengalaman, dan tentunya mereka sangat menerima kami dengan baik, banyak hal yang kami pelajari dari sini dimulai dari akhlak dan pemahaman mereka terhadap nilai – nilai agama sangat luar biasa, mereka adalah anak – anak hebat.
Agenda keempat yang kami lakukan yaitu pada sore hari nya, kami melakukan sosialisasi, disini kami terbagi lagi menjadi dua kelompok, yang laki – laki membantu masyarakat dan pak RT untuk membereskan dan membersihkan halaman Madrasah, yang sedang dalam tahap renovasi, kemudian yang perempuan melakukan sosialisasi kerumah – rumah warga setempat, mayoritas masyarakat adalah petani sawit dan karet, dengan penghasilan yang terbilang cukup standar.
Agenda terakhir yang kami lakukan pada hari ke dua ini adalah mengajar ngaji pada malam hari yang di laksanakan ba’da maghrib kemudian kegiatan mengajar berakhir sampai dengan waktu sholat Isya.
Begitulah kegiatan kelompok 1 yang kerap disapa kelompok “whats up” karena itulah ciri khas yang diberikan oleh kelompok kami yang berarti “apa kabar”, walaupun terkadang kami masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar setidaknya sedikit istilah asing bagi mereka, dapat memberikan kesan yang dalam.
Penulis : Aziz Dwi Rahmawan
Editor : MENKOMINFO DEMA IAIN Pontianak
1 Komentar